
Pasuruan||LiputanKasus.com – Polemik tambang galian C di dusun Dawuhan Desa Sebalong, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, belakangan menjadi sorotan publik setelah salah satu media online menurunkan pemberitaan yang menuding aktivitas tambang meresahkan warga. Namun, di balik polemik yang terus bergulir, ada kenyataan lain yang jauh berbeda. Justru kehadiran tambang ini telah membawa perubahan nyata dan membuka harapan baru bagi masyarakat Desa Sebalong.
Sebelum tambang hadir, Sebalong hanyalah desa dengan hamparan bukit pasir kering kerontang. Petani berulang kali mencoba mengolah tanahnya. Beberapa sampai rela menyewa alat berat dengan biaya mahal, berharap pasir bisa dipadatkan menjadi lahan pertanian. Sayang, usaha itu selalu gagal. tutur warga setempat
“Air tidak bisa meresap, pupuk pun seperti hilang ditelan pasir,” kenang pak Arum awan salah satu petani warga Dawuhan desa sebalong.
Kini, cerita itu tinggal masa lalu. Kehadiran perusahaan tambang PT INDRA BUMI SENTOSA milik Indra Vigananto mengubah wajah Desa. Lahan yang semula tak bernilai,kini dibeli perusahaan, dan hasilnya langsung dirasakan warga setempat, Dari uang penjualan lahan itu, banyak keluarga bisa memulai usaha baru
Lahan yang semula tak bernilai kini dibeli perusahaan, dan hasilnya langsung dirasakan warga. Dari uang penjualan lahan itu, banyak keluarga bisa memulai usaha baru, memperbaiki rumah, hingga membiayai sekolah anak-anak mereka. Imbuh nya
“Dulu saya tidak punya apa-apa, sawah tidak bisa ditanami. Begitu dijual ke perusahaan tambang,saya dapat modal untuk buka warung kecil. Sekarang saya tidak hanya bergantung pada hasil tani, tapi bisa menambah penghasilan setiap hari, dan warung ini mulai dari almarhum ibu saya dan sekarang saya lanjutkan mengelolanya” ujar iis (26), seorang ibu rumah tangga muda yang kini membuka warung makan di pinggir jalan
Ketua Umum LSM OBHAMA NUSANTARA, yang juga putra daerah asli Desa Sebalong, memberikan klarifikasi tegas atas pemberitaan yang dianggap tidak seimbang. la menilai ada kesalah pahaman yang perlu diluruskan.
“Saya saksi hidup. Desa kami dulu gersang, sulit diolah. Begitu ada perusahaan tambang masuk, lahan yang dulunya tidak bernilai bisa dibeli. Warga mendapatkan uang, dan dari situ banyak yang bisa memulai usaha baru. Jadi jangan dilihat sebelah mata,” tegasnya.
la menambahkan, banyak warga justru bersyukur dengan adanya tambang. Menurutnya, suara-suara miring yang menyebut tambang meresahkan, kemungkinan besar bukan datang dari warga setempat
“Kalau ada yang bilang tambang ini meresahkan, saya yakin itu bukan suara warga sini. Kami sudah sepakat dengan perusahaan, dan keselamatan jelas menjadi prioritas utama,” sambungnya.
Salah satu isu yang mencuat adalah soal keselamatan warga. Menanggapi hal ini, Ketua LSM Obhama Nusantara memastikan bahwa masyarakat dan perusahaan sudah duduk bersama untuk membicarakan hal-hal teknis demi keamanan.
“Kami di desa tidak pernah merasa diabaikan. Justru perusahaan terbuka, ada forum komunikasi dengan warga. Jadi kalau ada masalah, bisa diselesaikan dengan musyawarah. Kami menjaga agar tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.
Sementara itu, Indra vigananto, pemilik perusahaan tambang, juga angkat bicara. la menegaskan bahwa perusahaan tidak sekadar mengejar keuntungan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial kepada warga sekitar.
“Sejak awal kami berkomitmen menjaga keselamatan, kenyamanan, dan manfaat bagi masyarakat. Kami sadar bahwa perusahaan bisa jalan karena dukungan warga. Maka sudah seharusnya warga juga ikut merasakan hasilnya,” jelas 9indra vigananto selaku pemilik perizinan di PT INDRA BUMI SENTOSA
Reaksi berantai atau istilah lain efek domino dari kehadiran tambang mulai tampak jelas. Banyak pemuda sebalong yang sebelumnya merantau ke kota kini bisa bekerja di sekitar tambang, baik sebagai sopir truk, pekerja lapangan, maupun tenaga administrasi.ucap nya salah satu warga Berkerja tambang
“Sekarang saya tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya untuk mencari kerja Cukup di desa, penghasilan pun lumayan,” kata manto (30), seorang pemuda dusun dawuhan Sebalong yang dulu statusnya sebagai tukang besi konstruksi di Surabaya
Selain itu, perputaran ekonomi desa semakin hidup. Warung makan, peternakan, hingga usaha jasa angkutan bermunculan. Desa yang dulu sepi, kini lebih ramai dan bergairah.
Menutup klarifikasinya, Ketua LSM OBHAMA NUSANTARA mengingatkan pentingnya peran media. la berharap media tidak hanya menulis dari sudut pandang luar, tetapi juga menggali langsung suara masyarakat terdampak.
“Saya bicara bukan untuk membela siapa pun. Saya hanya ingin masyarakat tahu kondisi sebenarnya, supaya tidak ada kesalah pahaman. Kalau komunikasi baik, semua bisa berjalan lancar,” pungkasnya.
Desa Sebalong kini menjadi bukti bahwa perubahan, meski sering diwarnai pro dan kontra, bisa membawa manfaat besar jika dijalankan dengan komitmen dan komunikasi. Dari tanah yang dulu kering kerontang, lahir sumber kehidupan baru buat masyarakat sebalong Pungkas nya
( Daeng/Red )