Gresik ~Even paling bergengsi yang dihelat pertigatahunan oleh LP (Lembaga Pendidikan) Ma’arif NU Cabang Bawean ini berupa PORSEMA (Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif). Gegap gempita rencana menuju pelaksanaan pada hari H-nya semakin membahana hingga ke luar Pulau Bawean. Kabar menyeruaknya aroma PORSEMA tahun ini yang seperti mendunia ini berkat ketanggapah panitia dengan cara merangkul semua pihak tanpa melihat perbedaan warna “kaos” politik dan perbedaan lainnya. Semua terangkul penuh dengan kemesaraan dalam bingkai kekompakan.
Hal ini mencerminkan keaslian jiwa warga Pulau Bawean yang terkenal akrab dan peramah. Hampir tiada berjarak antara warga yang satu dengan lainnya saling kenal walau beda kecamatan sekalipun.
Sejak negeri tercinta ini dilanda wabah pandemi Covid-19, terhitung awal Maret 2019 9hingga saat ini (2022) yang semakin melandai kurva virolensinya, panitia PORSEMA sempat menunda pula waktu pelaksanaannya.
Bila dihitung mundur pelaksanaan PORSEMA tahun ini (2022) yang ke-14 (angka Arab) atau ke XIV (angka Romawi/Bizantium) sudah dua puluh delapan tahun lamanya LP Ma’aruf NU Cabang Bawean menyelenggarakannya. Sepanjang waktu ini pula pihak panitia tetap terus melakukan evaluasi dan refleksi untuk menuju PORSEMA EMAS di masa-masa yang akan datang.
Rencana dua tahun ke depan jika umur bumi masi berdetak, PORSEMA ke-15 akan digeber di Kecamatan Tambak. Tentunya, pihak panitia akan mempersiapkan lebih matang lagi mulai dari sekarang.
Keunikan dari PORSEMA yang dilaksanakan di kepulauan ini terlihat dari pesertanya. Seiring dengan hak istimewa untuk Pulau Bawean dari NU menjadi cabang sebagai manivestasi dua kecamatan. Wajar bila LP Ma’arif Cabang NU Bawean menaungi lembaga dari dua kecamata.
Di mana-msna di daerah lain pelaksanaan serupa PORSEMA ini hanya dilaksanakan di masing-masing kecamatan. Bila diukur dengan istilah level bahwa Bawean masuk ke level kabupaten. Perhatikan secara hierarki NU mulai dari pusat yakni PBNU, di tingkat provinsi pengurus wilayah yakni PWNU, di tingkat kabupaten pengurus cabang yakni PCNU, Hingga paling bawah di tingkat desa dengan kolaborasi beberapa desa yakni MWC NU.
Rupanya untuk kepengurusan di Pulau Bawean benar-benar diluarbiasakan tingkat kepengurusannya. Tiadalah berlebihan bila PORSEMA mewadahi lembaga pendidikan di dua kecamatan dalam satu pulau. Istilah kekiniannya PORSEMA
Ini masuk katedori “two in one” atau satu untuk semua.
Sebagai penyempurna infomasi mengenai PORSEMA ke-14 di bulan Juni tahun 2022 ini akan digelar di Kecamatan Sangkapura, tepatnya pusat panggung utama di alun-alun Kota Sangkapura.
Untuk beberapa vinue atau gelanggang Olga dan Seni bisa mencapai ke lapangan sepak bola KONI Dusun Tellok Desa Sungaiteluk Kecamatan Sangkapura, lapangan Gudeng Dusun Dayabata Desa Sawahmulya, Dekon Tanah Soar Dusun Baratsungai Desa Kotakusuma, hingga stadion utama Bimantara FC Mandiri bila memang diperlukan oleh pihak panitia penyelenggara. Pelaksanaan PORSEMA ke-14 tahun 2022 akan dimulai pada hari Ahad s.d. Kamis (26 d.d. 30 Juni 2022).
Panitia begitu cerdas dalam penentuan hari sebagai hari libur nasional saat dimulainya pelaksanaan. Warga Pulau Bawean benar-benar dibuat sempat untuk bersama-sama turun gunung dalam menyemarakkan PORSEMA yang menjadi ajang penggalian potensi bidang Olga (Olahraga) dan Seni.
Secara didaktif pelaksanaan PORSEMA mengacu pada pemenuhan kebutuhan dua kecerdasan di luar tiga kecerdasan yang didapat di bangku Madratsah atau sekolah.
Tiga kecerdasan yang sudah diwujudkan dalam setiap pembelajaran, baik secara tatap muka maupun daring yaitu kecerdasan intelektual (otak), kecerdasan emosional (jiwa/sukma) berupa kesabaran, dan kecerdasan spiritual “hablum minallah” atau sandaran vertikal. Kedua kecerdasan yang akan diejawentah dalam PORSEMA yakni kecerdasan olah atau binaraga (kecerdasan kinestetik) dan kecerdasan olahseni (kecerdasan estetis) yang patut digali dari para peserta didik untuk mengaktualisasikan bakat dan kemampuannya (potensinya). Kehadira
(Sugri)