Gresik ~Sosok yang satu ini belum seberapa dikenal oleh khalayak karena perannya ibarat sebuah adegan atau pertunjukan berada di balik layar. Setelah anak binaannya dalam olahraga sepak takraw meraih kesuksesan hingga ke tingkat nasional di PON XX di Irian Jaya (2021) perlu kiranya disingkap tabir layar yang menjadi hijabnya. Sebut saja nama pelatih yang satu ini Bapak Nurul Yakin, M.Pd. asal Dusun Keramat Baru Desa Gelam Kecamatan Tambak Bawean Gresik.
Sejak tahun 1998, beliau sudah berkiprah sebagai pembina dan pelatih olahraga sepak takraw di Kecamatan Tambak. Jerih payah beliau untuk mengawal keberhasilan anak binaannya selalu membuahkan hasil. Beliau dapat dikatakan sosok pelatih olahraga sepak takraw bertangan dingin.
Moncernya prestasi olahraga sepak takraw semakin terlihat tatkala beliau dipercaya mengasuh keempat pesepak takraw handal dan bertalen. Keempat anak asuhannya antara lain: Farid lulusan Smanor Sidoarjo, Willy N.P. lulusan Smantura, Holil (almarhum), dan Husni lulusan MA Miftahul Ulum Sokaoneng. Berkat kesabaran dan ketelatenan beliau dalam melatih, ketiganya kerap mengharumkan nama kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Namun demikian peran beliau tetap di balik kesuksesan mereka.
Beberapa event bergengsi yang pernah dikawal beliau dalam kejuaran olahraga sepak takraw yaitu pada bulan Juni tahun 2009 di ajang O2SN tim binaannya meraih juara di tingkat provinsi. Berikutnya, pada event dan tahun yang sama di tingkat nasional bertempat di Ragunan Jakarta tim kebanggan beliau meraih juara 3. Saat melaju ke Pemprov yang diselenggarakan di Madiun,
Tim sepak takraw asal Kecamatan Tambak Bawean Kabupaten Gresik harus tetap tersenyum dan berbesar hati walau sekadar masuk di delapan besar. Barulah kemudian Farid melenggang sendirian “bersolo karier” sebagai smasher handal menuju popwil, popnas, hingga PON di Jabar bersama rekan setimnya meraih 1 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu. Puncak kesuksesannya semakin melambung saat berperan sebagai smasher bersama timnya mewakili Provinsi Jawa Timur di PON XX Irian Jaya tahun 2022 dengan persembahan torehan medali emas.
Beberapa kiat sukses yang selalu ditanamkan oleh Bapak Nurul Yakin, M.Pd. kepada mereka yaitu :
Pertama, taat perintah pelatih. Ketaatan ini merupakan modal utama sebagai kunci keberhasilan. Ilmu dan teknik bermain sepak takraw akan menjadi bermanfaat tatkala sikap ini sudah mendarah daging di dalam jiwa mereka.
Kedua, di dalam diri mereka telah ditanamkan untuk berlatih dengan keras dan tidak gampang menyerah apalagi sampai “patah arang”, dan yang ketiga selalu berdoa kepada Allah, SWT. karena doa merupakan senjata pamungkas yang paling ampuh dari sebuah perjuangan untuk meraih kesuksesan. Ketiga kiat inilah yang sudah terinternalisasi di dalam jiwa besar mereka.
Suka duka yang pernah menjadi sebuah romantika yang dirasakan di benak seorang pelatih bertangan dingin ini yaitu sukanya karena para pemain sepak takraw sebagai anak binaannya itu jujur, tawaduk, serta memilki sikap percaya diri yang cukup tinggi. Namun, secuil duka sebagai bumbu romantika bagi anak kepulauan saat dikirim ke Jawa berbagai permintaan dan keinginan yang unik-unik. Seperti keinginan meminta atau mengajak berenang, makan terkadang dan selalu tak cocok selera karena masih dalam proses adaptasi menu, sampai ceroboh saat menyeberang di jalan raya yang memang padat lalu lintas. Mereka menyamakan persoalan seberang-menyeberang seperti di Pulau Bawean yang lalu lintasnya lengang tanpa adanya “trafic light”. Akan tetapi semua itu tetap menjadi kenangan terindah.
Harapan ke depan setelah seorang Farid lewat telapak kikinya mampu mengharumkan nama kecamatan, pulau, kabupaten, hingga provinsi agar tetap tekun berlatih dan tetap rendah hati. Suami dari Ibu Sri Wilujeng, S.Pd. AUD ini tetap optimis dengan cahaya keyakinan beliau bahwa para atlet sepak takraw asal Pulau Bawean akan semakin diperhitungkan keberadaannya. “Yakin!” Pungkas beliau dengan senyum renyahnya.
(Sugri)
