Uncategorized

Diduga Cacat Perencanaan, 2 Paket Proyek Hippa di Kamondung Diprotes Warga

Sampang||Liputankasus.com – Diduga cacat dalam perencanaan, realisasi pembangunan 2 (dua) paket proyek Program Percepatan Peningkatan-Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI 2023 dan 2024 ) melalui himpunan petani pemakai air (Hippa) di Desa Kamondung, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa-timur, menuai protes dari warga sekitar.

Pasalnya, selain nihilnya manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat karena dibangun diarea persawahan tadah hujan, pembangunan 2 (dua) paket proyek Hippa bernilai ratusan juta tersebut juga ditempatkan disatu lokasi persawahan dengan jarak hanya kurang lebih 100 hingga 150 meter.

Ironisnya lagi, proyek Hippa yang dibangun pada tahun 2023 lalu tersebut sudah dalam kondisi rusak parah sebelum fungsi dan manfaatnya dirasakan masyarakat.

Hal ini diungkap oleh sumber yang namanya enggan dipublis inisial (SR). Menurutnya, mengingat hasil pembangunan proyek Hippa tahun 2023 kemarin disinyalir telah menjadi proyek gagal, tak menutup kemungkinan proyek Hippa-2024 yang diketahui bernama “Jimat Sakti” tersebut akan bernasib serupa.

“Kurang lebih jarak 100 meteran dari lokasi proyek Hippa yang 2024 ini, tahun kemarin ada pembangunan proyek Hippa juga, sekarang kondisi proyek Hippa yang 2023 itu sudah rusak parah dan hancur, yang paling kami sesalkan, fungsi dan manfaatnya selama ini belum ada untuk masyarakat,”ungkapnya.

“Tak habis fikirnya, meski proyek Hippa yang tahun kemarin terkesan buang-buang anggaran, tahun ini malah kembali ada proyek Hippa dilokasi persawahan yang sama, dari hal inilah kami masyarakat patut menduga, bahwa dalam realisasi proyek Hippa di Desa Kamondung ini telah cacat dalam perencanaan alias terjadi kongkalikong,”tandasnya.

Lebih lanjut,SR meminta kepada pemerintah untuk segera meninjau ulang 2 (dua) paket proyek tersebut.

“Dari itu kami masyarakat berharap kepada pemerintah daerah maupun pusat serta kepada pihak berwajib agar segera turun kelokasi untuk memastikan kualitas maupun asas manfaat bagi masyarakat, bila perlu lakukan audit,”ujarnya.

Sementara kontraktor pelaksana, (Farid) saat dikonfirmasi membenarkan dirinya selaku kontraktor pelaksana dari pekerjaan proyek tersebut.

“Waalaikum salam, iya betul itu punya saya sodara,”tulisnya melalui pesan WhatsApp.

Disinggung ihwal penempatan lokasi yang tak jauh dari proyek Hippa tahun sebelumnya, mantan PJ Kades Kamondung itu terkesan mengalihkan perhatian.

“Saya masih dirumah sakit sodara, nanti kalau aba sudah sembuh tak kabari,”pungkasnya.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button