HUKUMKRIMINAL

Tak Ngaku Curi Motor DS di Hakimi Massa

Surabaya||Liputankasus.com – DS yang tertangkap warga mencuri motor tidak mau mengakui perbuatannya. Bahkan setelah diajak untuk melihat rekaman CCTV, DS melarikan diri. Warga yang kesal pun mengejar dan menghakiminya hingga babak belur.

Kejadian ini bermula saat, pemilik sepeda motor Abdus Salam, sedang istirahat di rumahnya jam 12 siang. Saa itu, ia mendengar teriakan istrinya. “Maling, maling, tolong, adamaling sepeda motor,” kata Abdus Salam menirukan suara istrinya, Rabu (13/3) di Surabaya.

Ia keluar dan mendapati motor miliknya raib dicuri. Pengejaran dilakukan Abdus Salam bersama warga namun pelaku sudah hilang.

Atas kejadian itu, Ia bersama beberapa warga melihat rekaman CCTV kampung yang memperlihatkan aksi pencurian motor miliknya. Ternyata pelakunya DS yang sudah dikenalnya.

Pengejaran dilakukan hingga di kawasan Jembatan Suramadu Surabaya. Sayangnya, hasilnya nihil. Hingga jam 18.00 WIB, warga lain SA dan IK mendapati DS di Jalan Kapas Lor Gg. 1 Surabaya. Mereka pun menanyakan perihal motor yang dicurinya.

DS mengelak dan menolak saat diajak melihat rekaman CCTV kejadian. Terjadilah cekcok mulut, dan DS melarikan diri. SA dan IK bersama warga melakukan pengejaran dan saat ditangkap, DS langsung diamuk warga hingga babak belur.

Mendengar tertangkapnya DS, Abdus Salam langsung ke lokasi dan melihat DS sudah dihakimi massa. “Saya himbau warga agar tidak main hakim sendiri dan saya menghubungi petugas Kepolisian,” jelasnya.

Kanit Reskrim IPTU Aman Subagya bersama dengan anggota Piket Fungsi Polsek Tambaksari Surabaya yang mendapat laporan langsung ke TKP dan mengamankan pelaku. Saat dilakukan pengeledahan polisi menemukan tiga mata kunci Letter T dari Logam bermata runcing dan satu kunci magnet bermata doubel yang berada di dalam dompet di dalam saku celana yang dipergunakan.

Menurut IPTU Aman Subagya, benda yang diamankan dari tersangka berupa kunci T adalah alat untuk merusak Stop kontak kendaraan dan kunci magnet untuk membuka slot penutup kunci. “Sebelumnya, DS akan menargetkan motor milik orang lain, tapi karena motor itu terkunci rantai, ia beralih ke motor yang terkunci stang yang lebih mudah di bobol ketimbang yang berkunci ganda dengan rantai,” ujarnya.

Aman Subagya menghimbau, warga agar selalu memarkir motor dengan aman dengan menambahkan kunci ganda dan
segera melaporkan kasus tindak pencurian pada pihak berwajib.

Ia juga meminta warga tidak melakukan penghakiman kepada siapapun tersangka pencurian.

“Biarkan, kami dari kepolisian yang memprosesnya,” pungkasnya.(rose)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button