
Gresik – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Kelompok 39 menghadirkan inovasi pengelolaan sampah ramah lingkungan di Desa Tanjangawan, melalui penciptaan alat Tong Pembakar Sampah Minim Asap (TPSMA). Alat ini dirancang untuk mengatasi persoalan sampah rumah tangga yang selama ini ditangani dengan pembakaran terbuka, yang menimbulkan asap pekat dan mengganggu kenyamanan warga.
Dipimpin oleh Muhammad Ihsan Apriliyanto selaku ketua kelompok, serta Muhammad Fajar Maulana sebagai wakil ketua, seluruh anggota KKN turut aktif dalam proses perancangan hingga pelaksanaan program. TPSMA menjadi program kerja unggulan mereka selama masa pengabdian.
Masalah utama yang dihadapi warga Desa Tanjangawan adalah terbatasnya pengelolaan sampah. Jarak Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang cukup jauh menyebabkan warga terpaksa membakar sampah di pekarangan rumah. Untuk menjawab permasalahan tersebut, mahasiswa KKN 39 merancang TPSMA dengan sistem sirkulasi udara optimal dan ruang pembakaran tertutup, sehingga mampu mengurangi emisi asap secara signifikan.
Alat ini dibuat menggunakan bahan tahan panas seperti drum bekas, besi cor, dan batu tahan api, menjadikannya ekonomis dan tahan lama. TPSMA diklaim mampu mengurangi volume sampah hingga 90 persen serta menekan emisi gas rumah kaca.
Dalam rangka edukasi, mahasiswa juga menyusun panduan penggunaan TPSMA, mencakup langkah pembuatan, cara penggunaan, serta perawatan alat. Sosialisasi kepada warga turut dilakukan agar masyarakat memahami penggunaan yang benar dan aman.
Warga Desa Tanjangawan menyambut baik inovasi ini. Mereka menilai TPSMA sebagai solusi praktis terhadap persoalan pengelolaan sampah, sekaligus mendorong kesadaran lingkungan di tingkat rumah tangga.
“Inovasi ini bukan hanya menjawab kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjadi contoh konkret kontribusi mahasiswa dalam mengaplikasikan teknologi tepat guna,” ujar salah satu warga yang mengikuti sosialisasi.
Kelompok KKN 39 berharap, inovasi TPSMA dapat terus dikembangkan dengan dukungan dari pemerintah desa maupun instansi terkait, agar dapat diimplementasikan secara lebih luas di berbagai daerah.(Red)