Dugaan Adanya Penyelewengan Dana Desa Pangkalan Sluke Saat Sesi Klarifikasi Dengan Awak Media Semakin Menguat
Rembang||Liputankasus.com – Adanya Pemberitaan disalah satu media online terkait dugaan penyelewengan keuangan dana desa tahun anggaran 2022 dan 2023, semakin kuat.
Pasalnya uraian artikel yang terbit dari pemberitaan media tersebut menyatakan bahwa ada beberapa point menjadi prioritas pengangkatan tema sesi klarifikasi awak media dimana diantaranya:
1.Ditahun 2022 saja ada temuan dari inspektorat sekitar 230.000.000 dan baru di kembalikan ke inspektorat kurang lebih 70.000.000 dan belum selesai sampai sekarang.
Nilai kerugian negara dari tindak pidana korupsi Dana Desa tersebut, merupakan hasil audit investigasi Ispektorat Daerah Pemerintah kabupaten Rembang
2. Ditahun 2023 oknum kepala desa tersebut juga diduga melakukan penyelewengan dana desa dalam pengadaan hewan ternak (domba) yang anggarannya berkisar Rp. 56.000.000 yang diduga fiktif.
3. Tidak hanya itu saja, oknum kades juga melakukan pengadaan fasilitas bak sampah yang menelan anggaran dana desa sekitar Rp. 69.000.000,.
Menelusuri kebenaran pemberitaan tersebut, maka awak mediakpk.com mencoba mengklarifikasi kepada Kades bersangkutan.
Dari hasil klarifikasi dari Kades didapati keterangan,” apa yang di tuduhkan itu tidak benar , bahwasanya adanya temuan inspektorat sebesar 230juta tersebut merupakan penjumlahan dari sekian silpa dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Roni Kades pangkalan.
Lanjutnya, adapun pada poin ke 2 terkait pengadaan hewan ternak dengan anggaran senilai 56juta ditahun 2023 merupakan uang silpa dari tahun tersebut yang direalisasikan dalam bentuk pengadaan hewan,” tandasnya.
Sedangkan pada poin ke 3 terkait pengadaan fasilitas bak sampah diakui oleh kades memang menelan anggaran 70jutaan, ungkapnya.
Lebih lanjut dari beberapa pertanyaan awak media pada kesempatan seksi klarifikasi tersebut, dari awak media mempertanyakan pembangunan fisik di tahun 2022 didapati pengakuan dari Kades bahwa ditahun tersebut ada realisasi jalan pertanian yang merupakan program bidang ketahanan pangan, serta revitalisasi tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan” imbuhnya.
Memang dari pengakuan kades, desa pangkalan lebih banyak program pemberdayaanya ketimbang program pembangunan dibidang fisik, kita pembangunan fisik diambilkan dari bantuan seperti Banprov, ataupun Bankab,” tambahnya.
Namun sayang, saat awak media meminta untuk di tunjukkan lokasi realisasi pada hasil pembangunan jalan pertanian tersebut, dari kades meminta awak media agar menunggu seseorang yang ditunjuk sebagai penunjuk lokasi.