HUKUMKRIMINALUncategorized

KasatReskrim Polres Tanjung Perak Menjelaskan Terkait Penarikan STTLP

Surabaya||Liputankasus.com – Seorang warga Surabaya bernama Nismah (54), yang merupakan nenek dari korban ‘Pencabulan Anak Tiri’ mempertanyakan tanda terima Laporan Polisi (LP) yang ditarik kembali oleh Penyidik yang menangani perkara cucunya.

“Penyidiknya bernama Gandang, mas,” ucapnya kepada media ini, Sabtu (20/04/2024) siang.

Didampingi korban beserta keluarganya, Nenek Nismah mengatakan, bahwa bukti laporan yang dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya diambil kembali oleh penyidiknya, pada hari Kamis, tanggal 18 April 2024

“Mana bukti laporannya Bu, ini salah ketik. Baru masuk pengajuan,” ujarnya, menirukan kata penyidik Gandang.

Namun saat diminta kembali Bukti Laporan tersebut dan ditanyakan ke Pak Juniyanto, Nenek Nismah diarahkan langsung kepada penyidiknya, yakni Gandang.

“Saya bersama keluarga dan tetangga datang ke Mako Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada hari Jum’at, tanggal 19 April 2024, tapi tidak ditemui. Dan sampai dengan saat ini tanda terima LP-nya gak dikasihkan,” keluh Nenek korban.

Nenek Nisma memaparkan, jika dirinya yang melaporkan peristiwa Pencabulan cucunya ke Propam Polrestabes Surabaya, dan diarahkan untuk membuat laporan pidananya ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“Keesokan harinya, tanggal 03 April 2024, saya bersama keluarga dan membawa cucu berinisial AAS untuk membuat Laporan Polisi ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” paparnya.

Nenek Nismah menambahkan, kemudian keesokan hari, tanggal 04 April 2024 dilakukan Visum Et Repertum (VER) ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

“Namun hingga saat ini, saya masih belum dikasih tau hasil Visumnya,” pungkas Nenek Nisma.

Oleh karena itu, Nenek Nisma berharap kepada Bapak Kapolri, khususnya Bapak Kapolda Jatim agar memperhatikan kasus cucunya ini.

“Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya dan dipecat dari Kepolisian,” pintanya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Achmad Prasetyo saat dikonfirmasi Rekan Media terkait penarikan tanda terima laporan polisi menjelaskan, jika penarikan LP tersebut untuk direvisi sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Dimana dalam Pasal 25 ayat (1) berbunyi : “Dalam hal Korban Tindak Pidana aduan belum berumur 16 (enam belas) tahun, yang berhak mengadu merupakan Orang Tua atau Walinya”.

“Sementara dalam LP sebelumnya, korban yang menjadi pelapor masih di bawah umur. Makanya ditarik untuk direvisi. Jadi, yang melapor walinya, yaitu Nenek Korban,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Achmad Prasetyo, Sabtu (20/04/2024) sore.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya juga meminta kepada rekan-rekan wartawan supaya bersabar dalam mengawal perkembangan perkara ini.

“Untuk proses hukumnya, kami sudah menaikkan perkara ini menjadi sidik, dan kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” pungkasnya.(Red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button